Senin, 19 Agustus 2013

PARKIR KENDARAAN DI TAMBANG

Parkir kendaraan berat, alat gali/muat, alat angkut dan kendaraan ringan di area tambang mempunyai resiko kecelakaan terhadap manusia disekitar alat maupun kerusakan pada peralatan yang diakibatkan  oleh benturan atau tabrakan ketika keluar dari tempat parkir ataupun akibat kendaraan meluncur tanpa pengemudi.
Kecelakaan yang diakibatkan oleh aktifitas parkir di tambang sering terjadi karena :
  1. Pengemudi tergesa-gesa memundurkan kendaraanya keluar dari area parkir tanpa memeriksa sekelilingnya. 
  2. Situasi di belakang kendaraan sering berubah karena ada orang lain atau kendaraan lain yang lewat atau berhenti di belakangnya.
  3. Terbatasnya pandangan operator pada saat bergerak mundur.
  4. Kendaraan mekanik yang melayani perbaikan alat berat tertabrak atau tersenggol kendaraan yang mundur.
  5. Ruas jalan yang terbatas dan situasi yang sering berdebu.


Untuk menghindari kecelakaan akibat pergerakan kendaraan di daerah parkir maka perlu dibuatkan prosedure atau tatacara parkir di area tambang agar terhindar dari kecelakaan.

  • Parkir kendaraan ringan dipemuka kerja
    • Kendaraan ringan (LV) diparkir pada jarak minimal 30 meter dari alat gali/muat yang sedang beroperasi dan di luar jalur keluar masuk alat angkut.
    • Kendaraan ringan parkir dengan jarak minimal 1 kali tinggi tebing.
    • Kendaraan ringan parkir menghadap pada posisi kabin operator alat gali/muat yang memungkinkan posisi kendaraan dapat terlihat oleh operator alat gali/muat.
    • Kendaraan ringan parkir dengan posisi bergerak maju pada saat keluar.
    • Klakson kendaraan ringan harus dibunyikan sebelum bergerak maju pada saat keluar area parkir.
    • Rem parkir kendaraan ringan diaktifkan, mesin dimatikan dan persneling dimasukkan pada gigi rendah (low gear).
    • Lampu rotary dan lampu tanda bahaya (hazard  lamp) kendaraan ringan tetap dinyalakan pada saat parkir (apabila masih terdapat penumpang ataupun pengemudi di dalam kendaraan)
  • Parkir alat angkut di pemuka kerja.  
    • Alat angkut / truk parkir pada tempat yang dikhususkan untuk parkir.
    • Sebelum bergerak maju atau mundur klakson harus dibunyikan.
    • Pada saat parkir, alat angkut diposisikan ban depan atau ban belakang berada pada cekungan (spoom drains / safety rills) yang tersedia.
    • Pada saat parkir alat angkut diposisikan siap maju (drive through parking) atau parkir mundur dengan posisi ban belakang merapat ke tanggul atau balok yang berfungsi sebagai patokan pemberhenti (Stoper).
    • Rem parkir alat angkut diaktifkan, mesin dimatikan, dan persnelling dimasukkan pada gigi rendah (low gear).
  • Parkir truk service dan truck bahan bakar.
    • Truk service dan truk bahan bakar parkir pada posisi yang terlihat oleh operator alat berat yang dilayani.
    • Sebelum bergerak maju atau mundur klakson truk service dan truk bahan bakar harus dibunyikan.
    • Rem parkir truk bahan bakar dan truk service diaktifkan, mesin dimatikan dan persnelling dimasukkan pada gigi rendah (low gear).
    • Lampu rotary dan lampu tanda bahaya (hazard lamp) tetap dinyalakan pada saat parker.
  • Parkir Grader atau Alat berat lainnya.
    • Grader dan alat berat lainnya parkir pada tempat yang aman dengan jarak minimal 1 (satu) kali tinggi tebing dan tidak mengganggu lalu lintas kendaraan lainnya.
    • Sebelum bergerak maju atau mundur klakson grader dan alat berat lainnya supaya dibunyikan.
    • Blade/ bucket/ Ripper supaya diturunkan pada saat Grader dan alat berat lainnya di parkir.
  • Parkir kendaraan ringan atau berat di jalan tambang.
Kendaraan ringan atau kendaraan berat dilarang parkir di jalan tambang (hauling road) dan jika terpaksa parkir maka harus mengikuti prosedur berikut :
    • Kendaraan supaya diparkir pada lokasi yang aman agar tidak menggangu lalu lintas. Jangan parkir di tikungan.
    • Rem parkir kendaraan diaktifkan, mesin dimatikan dan persnelling dimasukkan pada gigi rendah (low gear).
    • Lampu rotary dan lampu bahaya (hazard lamp) tetap dinyalakan pada saat parker.
    • Pasang traffic cone atau segitiga pengaman didepan dan belakang kendaraan bila kendaraan yang diparkir mengalami kerusakan.
    • Ban depan supaya diarahkan ke tebing atau tanggul jika parker di tanjakan atau turunan dan ganjal dipasang.



PARKIRLAH KENDARAAN DI TAMBANG DENGAN BENAR AGAR TERHINDAR DARI KECELAKAAN


Sabtu, 03 Agustus 2013

MELAKUKAN PEKERJAAN PENGANGKATAN DENGAN AMAN

Pengangkatan (lifting) adalah bagian penting dalam kegiatan konstruksi. Kegiatan ini meliputi kegiatan rutinitas umum pengangkatan material sampai dengan yang sulit. Selama kegiatan pengangkatan, terdapat bahaya terhadap orang dan barang/harta benda. Namun, dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik, bahaya ini dapat diidentifikasi dan risikonya dapat dikendalikan dengan baik.

Praktek Keselamatan Kerja pada saat proses pengangkatan yang aman adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut :
  1. Semua personil yang terlibat dalam operasional pengangkatan harus memakai Alat Pelindung Diri ( APD ) sesuai dengan jenis pekerjaan dan ketentuan yang berlaku.
  2. Tangan ataupun jari tidak boleh ditempatkan diantara sling beban ketika sling telah dikencangkan mengelilingi beban.
  3. Personil yang terlibat dalam proses pengangkatan material tidak diperbolehkan terlibat dalam pekerjaan lainnya yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari proses pengangkatan tersebut.
  4. Operasional harus dihentikan pada saat operator Crane angkat meragukan keselamatan suatu beban.
  5. Semua personil harus pada posisi aman atau bebas dari bahaya yang berasal dari beban ketika beban akan diangkat dan atau beban dalam kondisi tergantung.
  6. Operator Crane harus menanggapi instruksi dari pemberi signal yang ditunjuk (ringer). Selain petugas pemberi signal, operator Crane tidak diwajibkan mematuhi instruksi stop/berhenti yang diberikan oleh siapapun pada saat proses pengangkatan berlangsung.
  7. Tali pengarah/ tag line harus digunakan untuk mengendalikan beban ketika beban diangkat atau ditempatkan pada tempatnya.
  8. Tali pengarah harus memiliki panjang yang cukup untuk memungkinkan pengendalian beban dan menjamin personil yang terlibat dalam proses pengangkatan tidak melintas melewati beban yang sedang diangkat.
  9. Beban yang sedang diangkat harus dijamin / dijaga bebas dari semua hambatan.
  10. Sling yang rusak atau cacat dilarang untuk digunakan pada proses pengangkatan.
  11. Sling dilarang untuk dipendekan dengan simpul atau baut atau piranti lainnya yang dibuat sendiri.
  12. Perhatikan aspek Ergonomis saat akan mengangkat beban dengan manual 
  13. Sling dilarang dimuati dengan beban yang berlebihan dari tingkat kapasitasnya.
  14. Kaitan / Hook Crane harus mempunyai lathces untuk mencegah terlepasnya sling dari hook crane.
  15. Untuk pengangkatan beban yang memiliki bagian tepi yang tajam, sling harus diberikan bantalan pelindung.
  16. Hindari berhenti atau memulai proses pengangkatan secara tiba-tiba.
Pastikan pekerjaan pengangkatan sudah sesuai dengan prosedur kerja yang aman dan pastikan pemanfaatan tag line sudah sesuai dengan fungsinya untuk mengurangi kontak fisik personil yang melakukan pekerjaan pengangkatan dengan beban / material yang diangkat. 



INGAT!! KONTAK FISIK TERHADAP BEBAN YANG SEDANG DIANGKAT 
DAPAT MENGAKIBATKAN KECELAKAAN.
MARI TINGKATKAN PENGAWASAN DAN PENGETAHUAN 
TENTANG CARA KERJA YANG AMAN DALAM PROSES PENGANGKATAN!



KONSENTRASI DAN FOKUS PADA SAAT BEKERJA

Kemampuan untuk fokus atau konsentrasi sangatlah dibutuhkan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan. Konsentrasi mempengaruhi hasil dari semua pekerjaan yang dilakukan. Namun, untuk mencapai tingkat konsentrasi bukanlah hal yang mudah, terutama menjelang hari libur.

Biasanya orang yang akan libur, cuti, dan lain-lain menyebabkan konsentrasi dan fokus kerjanya akan menurun. Hal ini disebabkan karena pikiran orang-orang yang akan libur tersebut sudah berada di tempat yang berbeda walaupun fisik masih di tempat kerja. Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi akibat kurang konsentrasi pada saat bekerja. Sudah banyak kejadian-kejadian kecelakaan yang terjadi khususnya di area kita yang disebabkan karena kurang konsentrasi, hilang fokus kerja khususnya pada saat libur akan tiba.

Bagaimana cara mengatasi agar konsentrasi dan fokus kerja dapat terjaga, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dengan hasil yang memuaskan tanpa adanya kecelakaan? Berikut tips untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus kerja sehingga keselamatan dapat terjaga :

a.      Tidur Lebih Awal
Banyak orang yang menunda tidur hingga ia merasa sangat kelelahan. Lelah yang berlebihan adalah musuh utama konsentrasi. Jika tidur terlalu larut, maka keadaan psikis dan fisik seseorang menurun. Untuk itu, tidurlah lebih awal dan rasakan efeknya di pagi hari. Tubuh akan lebih bugar, mood/ semangatpun dapat terjaga seharian.

b.     Fokuskan Pada Satu Pekerjaan
Misalkan anda punya pekerjaan A dan B. Pilih lah salah satu untuk diselesaikan terlebih dahulu atau kerjakan secara bergantian, jangan sekaligus. Jika mengerjakan pekerjaan satu per satu maka akan meningkatkan daya konsenterasi anda.

c.      Beristirahat sejenak
Jika sudah sangat lelah, maka jangan memaksakan tubuh dan otak untuk terus bekerja. Memaksakan kondisi diri sendiri hanya akan menimbulkan berbagai penyakit, seperti pusing, demam, atau badan terasa lemas. Untuk itu, alangkah baiknya agar bersitirahat sejenak jika sudah mulai merasa hilang konsentrasi. Hal ini juga untuk menghindari agar tubuh tetap fit dan kondisi otak lebih segar ketika beristirahat.


Kondisi fisik yang kurang fit akan menyebabkan tubuh tidak bergairah sehingga konsentrasi dan fokus menurun. Konsentrasi dan fokus yang menurun pada saat bekerja akan menyebabkan kualitas pekerjaan juga tidak maksimal serta dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan mulai dari yang ringan sampai yang berat. Contoh kecelakaan yang disebabkan karena kurang konsentrasi yang banyak terjadi adalah pada saat mengemudi. Hal ini sudah banyak terjadi di area kerja kita khususnya di hauling road. Oleh karena itu diharapkan agar tetap hati-hati dan tetap menjaga fokus dan konsentrasi kerja untuk menciptakan keselamatan dalam bekerja dan kualitas pekerjaan juga dapat terjaga.


KONSENTRASI DAN FOKUS KERJA YANG BAIK, AKAN MEMBANTU
MENINGKATKAN KUALITAS DAN KESELAMATAN KERJA!