Selasa, 06 Maret 2012

Dibalik Tugas Mulia, "Ingin Menyelamatkan!!" by : Ray Tobing

SAFETY hadir di lingkungan perusahaan dengan satu tujuan mulia. “Misi Untuk Menyelamatkan”, inilah mungkin bahasa yang cocok untuk menggambarkan apa yang sebenarnya hendak dicapai dibalik munculnya safety di dunia pekerjaan. Hal ini sesuai dengan hak pokok yang seharusnya bisa dirasakan oleh setiap karyawan yaitu hak untuk hidup, sehat dan selamat.
Seiring dengan berjalannya waktu, perubahan tren dan perkembangan ilmu pengetahuan maka safety bukanlah lagi menjadi suatu hal yang dipaksakan, ditakuti karena sanksi ataupun dipatuhi karena terpaksa. Safety harus ditanamkan di dalam hati setiap individu, menjadi kesadaran dan nantinya akan menjadi suatu “budaya”. Perusahaan dan karyawan harus sadar sepenuhnya bahwa semangat K3 adalah kewajiban dan tanggung jawab bersama sehingga harus berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat di seluruh lokasi kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Di perusahaan tempat saya bekerja (belajar dan mengembangkan ilmu keselamatan), memiliki beberapa program promosi, diantaranya adalah “Safety Patrol dan Yellow Card (Kartu Obeservasi)”. Safety Patrol, misi dibalik kemunculannya adalah hendak memberikan pesan keselamatan bagi seluruh karyawan dengan nilai-nilai Care (kepedulian) untuk saling mengingatkan bahwa seluruh karyawan memiliki hak untuk bekerja dengan selamat serta Sinergy untuk bersama-sama dengan partner kerja perusahaan merapatkan barisan dalam rangka mempromosikan Safety di Lingkungan kerja dan juga menyampaikan pesan bahwa Safety adalah tanggungjawab bersama.

Selain itu, terdapat juga “Yellow Card” (Kartu Observasi) yang merupakan salah satu tools promotif dan preventif yang dapat mengurangi intensitas kemungkinan terjadinya loss dan injury yang diakibatkan dari suatu kecelakaan. Dengan program ini, setiap karyawan diajak untuk aktif dalam menganalisa dan mengenal lingkungan kerja sendiri serta lingkungan kerja orang lain. Diharapkan dengan demikian, kepedulian karyawan akan semakin meningkat dan termotivasi untuk aktif karena merasakan manfaat dari apa yang sudah mereka lakukan untuk menyelamatkan sesama di lingkungan kerja.
Dengan demikian, marilah kita jadikan Safety sebagai awal dan jadikan Keselamatan sebagai akhir dari pekerjaan. Safety untuk bersama!

4 komentar:

  1. bisa berbagi info form seefty patrolnya bang?

    BalasHapus
  2. Untuk form Safety Patrol menggunakan Patrol Checklist Form (hampir sama dengan Checklist Inspection Form). Untuk form sendiri, terdiri dari tanggal dan lokasi temuan, jenis temuan, tindakan awal (jika ada pada saat petugas menemukan) dan evidence (foto sebagai bukti), hal ini kemudian akan diteruskan kepada Safety Officer. Mudah2an, infonya membantu ya, gan.

    BalasHapus
  3. Bang Ray,, jika ditemukan Kondisi Tidak Amaan pada suatu pekerjaan yang sementara Running. Apakah harus dihentikan ? Mohon masukannya, karena terkadang saat mengambil keputusan sering kali kita dijadikan hambatan atas kelancaran suatu pekerjaan. Padahal , Safety itu adalah keuntungan... Tq bang.

    BalasHapus
  4. Terimakasih atas pertanyaannya. Betul sekali, ini merupakan kondisi real yang sering dialami para petugas keselamatan dalam operasional bisnis perusahaan. Prinsip lain dari keilmuan Safety adalah mengurangi nilai resiko sampai dengan batas yang bisa diterima. Job Safety Analisis merupakan salah satu "tool" yang dapat digunakan untuk menyamakan pemahaman antara petugas keselamatan dan pelaksana pekerjaan mengenai resiko dan bahaya dari tiap-tiap langkah kerja yang akan dilaksanakan. Sebaiknya perusahaan juga memiliki Safety Policy yang memampukan petugas keselamatan maupun pelaksana pekerjaan dalam menghentikan suatu kondisi yang tidak aman (unsafe condition) dan tindakan tidak aman (unsafe action).

    BalasHapus