Kamis, 16 Mei 2013

APAR DAN CARA PENGGUNAANNYA

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa bahaya kebakaran merupakan salah satu jenis bahaya yang dapat terjadi di lokasi kerja kita. Berikut ini akan disampaikan beberapa informasi yang berkaitan dengan APAR dan cara penggunaannya.

Dimana lokasi yang direkomendasikan untuk penempatan APAR?
  1. APAR diletakkan pada jalur/akses keluar.
  2. Dekat dengan pintu dan diberi label yang mudah dibaca serta terlihat dengan dengan jelas.
  3. Cukup dekat dengan daerah yang berbahaya.
  4. Bila diletakkan pada gantungan (hanger), tinggi handle (pegangan) dari lantai : 120 cm
  5. Pada gedung bertingkat usahakan posisi APAR diletakkan pada posisi yang sama, diletakkan pada sudut-sudut gang (koridor) atau dekat pintu tangga.

Apa bahan kandungan yang terdapat pada APAR?
Selain dibedakan berdasarkan besar atau ukurannya, APAR juga dibedakan berdasarkan bahan pemadam (media/racun api) yang terdapat di dalamnya. Secara umum, APAR diklasifikasikan menjadi tiga jenis bahan, yaitu :
  1. Jenis Padat                 : Tepung Kimia (Dry Chemical)
  2. Jenis Cair                    : Busa (Foam)
  3. Jenis Gas                     : Gas Asam Arang (CO2) dan Gas Zat Lemas (N2)


Apa saja klasifikasi dan kelas/jenis kebakaran?
Di Indonesia kebakaran dibagi menjadi:
  1. Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering/powder.
  1. Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa gas dan cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering/powder. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat daripada berat jenis bahan di atas, sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar kemana-mana.
  1. Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering dan CO2. Jangan lupa untuk mematikan terlebih dahulu sumber listrik agar kita aman dalam memadamkan kebakaran.
  1. Kelas D
Kebakaran pada logam seperti magnesium dan sodium. Ini tergolong kebakaran berat dan dalam mematikan api kita perlu menggunakan alat pemadaman khusus seperti Bubuk Pyrene, Bubuk Met, Bubuk Pyromet, Natrium Chloride, dll.

Bagaimana cara menggunakan APAR?
Lakukanlah sesuai dengan Teknik PASS (Pull, Aim, Squeeze, Sweep)
  1. PULL atau tarik pin hingga segel putus atau terlepas. Pin berada diatas tabung APAR. Pin juga berfungsi sebagai pengaman handle atau pegangan dari penekanan yang tidak disengaja
  2. AIM atau arahkan nozzle atau ujung hose yang kita pegang ke arah pusat api. 
  3. SQUEEZE atau tekan handle atau pegangan untuk mengeluarkan/menyemprotkan isi tabung. Pada beberapa merk, handle penyemprot terletak dibagian ujung hose
  4. SWEEP atau sapukan nozzle yang kita pegang ke arah Kiri dan Kanan api, agar media yang disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar


Apabila terjadi kebakaran di lokasi kerja anda, jangan panik! Identifikasi secara cermat jenis kebakaran yang terjadi seperti penyebab dan sumber api, sehingga tidak salah dalam memilih media pemadam. Lakukan penanganan awal dengan menggunakan APAR sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Apabila hal ini tidak memungkinkan atau diluar kemampuan, maka segera meminta pertolongan dengan cara menekan tombol Fire Alarm terdekat, menghubungi Regu Tanggap Darurat, Pengawas Area / Supervisor atau pihak lain yang terkait dengan situasi emergency.


KETIKA TERJADI KEBAKARAN, CARA PENGGUNAAN APAR SECARA TEPAT
AKAN MENYELAMATKAN JIWA ANDA DAN ORANG LAIN YANG BERADA DI SEKITAR ANDA!

5 komentar:

  1. terima kasih atas bantuannya, salam Dika

    BalasHapus
  2. Sama2, mas dika....SALAM KESELAMATAN!!

    BalasHapus
  3. MATAAAAAAAP........UNTUK MEMBAWAKAN MATERY SAFETY TALK MEMANG MEMERLUKAN ACUAN DAN INSPIRASI. THANKS.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, safety merupakan ilmu yang terus berkembang. Semoga dapat menambah referensi informasi. Terimakasih.

      Hapus