Seperti
yang kita ketahui bersama bahwa bahaya kebakaran merupakan salah satu jenis
bahaya yang dapat terjadi di lokasi kerja kita. Berikut ini akan disampaikan
beberapa informasi yang berkaitan dengan APAR dan cara penggunaannya.
Dimana
lokasi yang direkomendasikan untuk penempatan APAR?
- APAR diletakkan pada jalur/akses
keluar.
- Dekat dengan pintu dan diberi label
yang mudah dibaca serta terlihat dengan dengan jelas.
- Cukup dekat
dengan daerah yang berbahaya.
- Bila diletakkan pada gantungan (hanger),
tinggi handle (pegangan) dari lantai : 120 cm
- Pada gedung bertingkat usahakan
posisi APAR diletakkan pada posisi yang sama, diletakkan pada
sudut-sudut gang (koridor) atau dekat pintu tangga.
Apa
bahan kandungan yang terdapat pada APAR?
Selain
dibedakan berdasarkan besar atau ukurannya, APAR juga dibedakan
berdasarkan bahan pemadam (media/racun api) yang terdapat di dalamnya. Secara
umum, APAR diklasifikasikan menjadi tiga jenis bahan, yaitu :
- Jenis Padat : Tepung Kimia (Dry Chemical)
- Jenis Cair : Busa (Foam)
- Jenis Gas : Gas Asam Arang (CO2) dan Gas Zat Lemas (N2)
Apa saja klasifikasi dan
kelas/jenis kebakaran?
Di
Indonesia kebakaran dibagi menjadi:
- Kelas
A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat,
misalnya kertas, kayu, plastik, karet, busa, dan lain-lainnya. Media yang baik
untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering/powder.
- Kelas
B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah
terbakar berupa gas dan cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus,
alkohol, dan lain-lainnya. Media yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk
kelas ini adalah: APAR tepung kimia kering/powder.
Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat
daripada berat jenis bahan di atas, sehingga bila kita menggunakan air maka
kebakaran akan melebar kemana-mana.
- Kelas
C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media
yang baik untuk pemadaman kebakaran untuk kelas ini adalah: APAR tepung kimia
kering dan CO2. Jangan lupa untuk mematikan terlebih dahulu sumber listrik agar kita aman
dalam memadamkan kebakaran.
- Kelas D
Kebakaran pada logam seperti
magnesium dan sodium. Ini tergolong kebakaran berat dan dalam
mematikan api kita perlu menggunakan alat pemadaman khusus seperti Bubuk Pyrene, Bubuk Met, Bubuk Pyromet,
Natrium Chloride, dll.
Bagaimana cara menggunakan
APAR?
Lakukanlah sesuai dengan Teknik PASS (Pull, Aim,
Squeeze, Sweep)
- PULL atau tarik pin hingga segel putus atau terlepas. Pin berada diatas tabung APAR. Pin juga berfungsi sebagai pengaman handle atau pegangan dari penekanan yang tidak disengaja
- AIM atau arahkan nozzle atau ujung hose yang kita pegang ke arah pusat api.
- SQUEEZE atau tekan handle atau pegangan untuk mengeluarkan/menyemprotkan isi tabung. Pada beberapa merk, handle penyemprot terletak dibagian ujung hose
- SWEEP atau sapukan nozzle yang kita pegang ke arah Kiri dan Kanan api, agar media yang disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar
Apabila
terjadi kebakaran di lokasi kerja anda, jangan panik! Identifikasi secara
cermat jenis kebakaran yang terjadi seperti penyebab dan sumber api, sehingga
tidak salah dalam memilih media pemadam. Lakukan penanganan awal dengan
menggunakan APAR sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Apabila hal ini tidak
memungkinkan atau diluar kemampuan, maka segera meminta pertolongan dengan cara
menekan tombol Fire Alarm terdekat, menghubungi Regu Tanggap Darurat, Pengawas
Area / Supervisor atau pihak lain yang terkait dengan situasi emergency.
KETIKA TERJADI KEBAKARAN, CARA
PENGGUNAAN APAR SECARA TEPAT
AKAN MENYELAMATKAN JIWA ANDA DAN ORANG
LAIN YANG BERADA DI SEKITAR ANDA!
terima kasih atas bantuannya, salam Dika
BalasHapusSama2, mas dika....SALAM KESELAMATAN!!
BalasHapusMantaaaappp mas👍👍👍👷
HapusMATAAAAAAAP........UNTUK MEMBAWAKAN MATERY SAFETY TALK MEMANG MEMERLUKAN ACUAN DAN INSPIRASI. THANKS.....
BalasHapusSetuju, safety merupakan ilmu yang terus berkembang. Semoga dapat menambah referensi informasi. Terimakasih.
Hapus