Kamis, 16 Mei 2013

PERANAN KESALAHAN MANUSIA DALAM KECELAKAAN


Usaha untuk mengurangi kecelakaan kerja dengan memperbaiki metode keselamatan dari sisi engineering atau teknis sudah sejak lama dilakukan, namun hasil yang diperoleh masih kurang memuaskan karena masih tingginya angka kecelakaan. Dari berbagai penelitian terhadap kecelakaan major oleh berbagai peneliti ditemukan bahwa peran kesalahan manusia atau human error ternyata sangat signifikan. Bahkan beberapa peneliti sampai pada kesimpulan bahwa human error merupakan faktor paling utama penyumbang terjadinya kecelakaan yang menghilangkan nyawa manusia, cidera pada pekerja dan kerusakan pada fasilitas perusahaan. Human error juga memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas dan produksi perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh hasil kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh para ahli dibidang safety :

1. Joshcheck (1981) : 80-90% kecelakaan di industri kimia disebabkan oleh human error.
2. Ramussen (1989) : Melakukan studi pada 190 kecelakaan di industry kimia menemukan 4 penyebab utama, yaitu :
  • Kurangnya pengetahuan – 34%
  • Kesalahan disain – 32%
  • Kesalahan prosedur – 24%
  • Kesalahan personel – 16%

3. Butikofer (1986) : Melakukan penelitian kecelakaan kerja pada industry petrokimia dan refinery,menemukan beberapa factor berikut sebagai penyebab kecelakaan:

  • Kegagalan disain dan peralatan – 41%
  • Kegagalan personel dan perawatan – 41%
  • Ketidaklengkapan prosedur – 11%
  • Ketidaklengkapan inspeksi – 5%
  • Lain-lain – 2%

4. Oil Insurance Association Report on Boiler Safety (1971) : Menemukan bahwa 73% kerusakaan boiler pada saat start up dan 67% ledakan pada boiler disebabkan oleh human error.


5. Ismail (2010) : Melakukan penelitian pada industry kimia hilir di Indonesia untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya potensi bahaya reaktifitas kimia,dari hasil penelitian ditemukan enam faktor penyebab utama,yaitu:
  • Training & Kompetensi – 7.7%
  • Prosedur dan standar kerja – 18.8%
  • Faktor kesalahan pekerja – 36.9%
  • Komitmen Manajemen – 13.3%
  • Keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja – 22.9%
  • Analisis bahaya dan risiko – 0.5%



Selain dari penelitian secara formal yang disebutkan diatas,hampir semua hasil investigasi kecelakaan besar dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan hal yang sama,yaitu penyebab utama kecelakaannya adalah human error. Misalnya kecelakaan pada Texas City, Piper Alpha, Ledakan pada Phillip 66, Feyzin, Mexico city, telah menunjukkan bahwa kesalahan manusia merupakan faktor kausal yang sangat signifikan pada tingkat disain, operasi, pemeliharaan dan manajemen proses.


Level paling dasar didalam struktur system produksi yang mempengaruhi human error adalah faktor-faktor organisasi yang menciptakan prakondisi terjadinya kesalahan manusia. Top manajemen perusahaan sangat menentukan level kondisi kinerja apakah mendorong kearah yang efektif atau menimbulkan kesalahan pada tingkat operasional. Prioritas organisasi akan sangat berpengaruh terhadap sejauh mana sumber daya yang tersedia untuk membantu menerapkan system keselamatan pada proses produksi. Sikap yang mengarah kepada menyalahkan akan sangat menentukan berkembangnya budaya saling menyalahkan didalam organisasi,yang berdampak pada menurunnya motivasi kerja dan meningkatnya human error. Faktor-faktor seperti dorongan untuk berpartisipasi,dan kualitas dari komunikasi antara manajemen dan pekerja akan memberikan dampak yang besar terhadap budaya keselamatan. Kebijakan yang jelas untuk memastikan kualitas dari prosedur dan training akan sangat berpengaruh terhadap kecendrungan terjadinya human error.


Pada level berikutnya yang juga sangat berpengaruh terhadap human error adalah line manajemen yang merupakan perpanjangan tangan dari top manajemen. Meskipun top manajemen sudah mengambil kebijakan yang tepat namun jika tidak mendapatkan dukungan yang baik dari line manajemen maka kebijakan tersebut tidak akan efektif, dan hal ini akan mendorong meningkatnya human error.

Level terakhir dalam system produksi adalah pertahanan terhadap bahaya yang akan datang. Pertahanan dapat dilakukan dalam beberapa bentuk seperti pertahanan rekayasa engineering (emergency shutdown system, release valve, containment, fire extinguisher, dst),pertahanan system manusia (keahlian dan pengetahuan terhadap bahaya) dan control administrative seperti ijin kerja, prosedur kerja, dst.

Dari lapisan struktur system produksi tersebut dapat dilihat berbagai faktor yang berpotensi mendorong terjadinya human error yang dapat mengakibatkan terjadi kecelakaan kerja. Secara urutan rangkaian dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kebijakan yang tidak tepat, Pelaksanaan yang tidak memadai dari line manajemen, Kondisi lingkungan kerja yang kondusif untuk terjadinya kesalahan kerja, Tindakan yang tidak aman dari pekerja, Pertahanan yang kurang memadai, hal ini semua akan sangat memungkinkan untuk terjadinya kecelakaan akibat human error.


PENGETAHUAN, PEMAHAMAN DAN KOMITMEN KESELAMATAN
AKAN MENGURANGI RISIKO TERJADINYA KECELAKAAN 
DALAM SETIAP PEKERJAAN YANG DILAKUKAN!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar